Inklusivitas Di Dunia Digital (Materi 8 GMLD)



Inklusivitas Di Dunia Digital

Oleh Ansar Salihin

Pertemuan ke-8 kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) membahas tentang Inklusivitas Di Dunia Digital menghadirkan narasumber Muliadi, S.Pd, M.Pd dimoderatori oleh Dail Ma’ruf. Acara berlangsung di WA Grup Rabu, 17 November 2021 pukul 16.00-18.00 WIB. Selain penyampaian materi menarik narasumber juga berdiskusi dengan para peserta terkait materi dan perkembangan literasi digital.

Muliadi, S.Pd, M.Pd adalah seorang guru Matematika di SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah. Lahir di Kalangkangan, pada tanggal 21 Januari 1971. Pemateri menuntaskan pendidikan S1 pada program Pendidikan Matematika di Universitas Tadulako Untad (UNTAD) tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S2 Matematika di UNESA tahun 2004. Aktivitas lain, sebagai ketua MGMP matematika SMK Kabupaten Tolitoli, Sekretaris PGRI Kab. Tolitoli. Guru Inti/Instruktur Matematika SMA/SMK Kab. Tolitoli. Instruktur K13 Kab. Tolitoli. Pengajar pada Universitas Terbuka (UT) UPBJJ Palu sejak tahun 2006 sampai saat ini. Penulis kolom opini pada Koran lokal.  

Narasumber menyebutkan Inklusivitas berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial. Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital.


“Masyarakat digital adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan mikro elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi. Castells menyebutnya sebagai masyarakat jejaring (network society), yaitu masyarakat yang terbentuk dari interaksi dan komunikasi melalui perangkat digital. Secara sederhana saya menyebutnya, sebagai masyarakat yang aktif menggunaan media digital dalam berinteraksi, berkomonukasi, maupun membuat komunitas di dunia digital” Jelasnya.

Lebih lanjut narasumber menjelaskan bahwa Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.

Ada beberapa alasan mengapa masyarakat digital harus inklusif, yaitu:

Internet bukan lagi barang baru di Indonesia. Oleh sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah.

1. Dari data yang ada, tercatat Indonesia sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah pengguna internet terbesar. Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Sementara rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakases internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75% dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir 3/4 waktu dihabiskan hanya untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinterkasi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter

2. Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandagan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosialOleh sebab itu, perlu disikap secara bijak dan benar, berbagai contoh perpecahan atau perkelahian antara warga terjadi hanya akibat penggunaan media sosial

3. Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.

4. Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.



Masyarakat digital harus dapat mampu bersimpati dan berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri. Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya

3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital : Keunikan fisik dan kemampuan, perbedaan dan keragaman,

Sikap inklusif tidak hanya melihat perbedaan dan keragaman sebagai sesuatu yang unik, tetapi juga harus dapat memfasilitasi setiap keunikan sehingga setiap individu atau kelompok masyarakat tertentu dapat menikmati layanan dan memperoleh hak-haknya, termasuk dalam menikmati dan memanfaatkan media digital.

Pada konteks lain, inklusifitas di dunia digital juga diwujudkan dengan memperluas akses penggunaan media digital kepada masyarakat, terutama pada wilayah tertentu. Dalam hal ini pemerintah berupaya menyediakan dan memperluas imprastruktur jaringan pada wilayah-wilayah belum terjangkau jaringan internet.

Demikian materi yang disampaiakn oleh narasumber pada pertemuan ke-8 ini, semoga bermanfaat untuk penulis, anggota GMLD dan para pembaca tulisan ini. Kita sebagai pengguna media digital harus menjadikan media tersebut dengan sebaik mungkin, agar hal tersebut dapat dilakukan maka harus ada literasi digital.


Salam literasi Digital


Comments

  1. Mantap resumenya, penting untuk memiliki sikap inklusif dalam penggunaan media digital. Setuju.

    ReplyDelete
  2. Selalu mantap di setiap tulisannya. Diakhiri harapan yang tajam.

    ReplyDelete
  3. dunia digital, yang tak bisa dipisahkan dari dari kehidupan saat ini..

    ReplyDelete
  4. Tidak mudah dengan teman-teman yang punya keterbatasan untuk bisa mengikuti perkembangan digital. Semoga mereka tetap semangat

    ReplyDelete
  5. Informatif sekali. Semoga terwujud kesetaraan dalam pemanfaatan digital bagi semua

    ReplyDelete
  6. Semoga kemampuan dalam mengunakan internet sebanding dengan kemanfaatan yang diperoleh oleh pengguna.

    ReplyDelete

Post a Comment

RPP/PERANGKAT