Estetika dan Etika dalam Seni

Estetika dan Etika dalam Seni



Estetika dan Etika dalam Seni


Seni merupakan suatu ungkapan ekspresi seseorang dituangkan dalam sebuah karya yang memiliki nilai. Sementara nilai (value) adalah sesuatu yang berharga, berarti penting dan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan. Sesutu bernilai berarti mimiliki harga, begitu juga dengan seni bernilai berarti berharga dan berarti penting dalam kehidupan manusia.


Nilai merupakan salah satu cabang dari filsafat yang di dalamnya membahas tentang estetika dan etika. Secara filsafat nilai itu dibagi menjadi dua yaitu aesthetikos (estetika) dan ethichos (etika). Kedua nilai ini membentuk sebuah karya seni menjadi berharga dan berarti.


Estetika berarti ilmu yang mempelajari tentang indah dan tidak indahnya sesuatu. Sementara etika berarti baik dan tidak baiknya sesuatu. Kalau dikaitkan dengan karya seni berarti indah dan tidak indahnya karya seni serta baik dan tidak baiknya sebuah karya seni. Kedua nilai ini saling terkait dan saling mendukung dalam karya seni.


Seniman di Barat beranggapan seni itu sifatnya “art to art” berarti seni untuk seni, tidak ada hubungan dengan yang lain dan tidak dapat dihubungkan dengan yang lain seperti seni untuk religi, seni untuk pendidikan dan lain sebagainya. Sementara di seniman di Timur termasuk di Indonesia seni memiliki kaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga seni dijadikan sebagai media pendidikan, media dakwah, erat kaitannya dengan budaya dan sebagainya.


Oleh karena itu keseimbangan estetika dan etika sangat diperlukan dalam sebuah karya seni, agar karya yang diciptakan dapat memberikan tranformasi moral terhadap kehidupan menusia. Di Indonesia pada umumnya seni yang indah saja tidak cukup, namun harus beretika. Karena kehidupan masyarakat di Indonesia diatur oleh suatu kebiasaan budaya, adat dan agama. Apabila yang baik dan berkualitaspun apabila melanggar etika, tidak diterima oleh masyarakat. Sementara seni itu sendiri diciptakan untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri.


Keindahan dalam seni lebih kepada wujud rupa, suara atau gerak yang terdapat di dalam seni itu sendiri. Sementara etika dalam seni lebih kepada konstekstual yang ditampilkan dalam seni baik itu pesan moral yang disampaikan maupun wujud seni itu sendiri. Membuat lukisan  tidak berpakaian menampakan tubuh manusia di Barat itu biasa dan karya tersebut secara estetika memiliki nilai keindahan yang tinggi. Sementara secara etika orang di Timur seperti di Indonesia tidak sesuai dengan kultur dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun indah namun tidak elok untuk dipandang oleh orang lain. Begitu juga dengan musik dengan suara yang merdu, namun isi nyanyian tentang caci maki, mengajak kejahatan dan sebagainya secara estetika indah, namun secara etika tidak baik untuk didengarkan.


Maka dalam membuat seni selain memperhatikan nilai keindahannya (estetika) juga harus memandang nilai kebaikannya (etika). Seni yang demikian dapat menjadi panutan dan memiliki pesan moral dalam kehidupan manusia.

Comments

  1. Estetika dan etika saling melengkapi dalam seni. Seni yang berbudaya.

    ReplyDelete

Post a Comment

RPP/PERANGKAT