Dialog Ilustrasi Kemerdekaan



A : Apa ? Merdeka ! Itu hanya hayalan saja. 

Z: Kemerdekaan adalah kenyataan dan fakta, bukan hayalan.

A: Bagaimana disebut merdeka, sementara tidak tahu apa itu merdeka !

Z: Kemerdekaan itu adalah kebebasan.

A: Kebebasan ? Bernafas saja kita dicurigai, Melangkah saja kita diawasi. Apa itu arti Kemerdekaan ?

Z: Kebebasan dari Penjajah Belanda, Jepang dan Portugis dan negara yg pernah menjajah bangsa ini.

A: Ha ha ha. Penjajah belanda memang sudah angkat kaki, tapi jiwa Kebelandaannya masih tersisa menjajah kita.

Z: Maksudnya ?

A: Pemikiran Belanda lebih Kejam dari Belanda.

Z: Siapa mereka ? Bukankah Negara sudah Mengproklamirkan Kemerdekaan. 

A: Iya, Tapi rakyat terus dijajah

Z: Itu salah, Rakyat sudah merdeka, mereka bebas berbuat apapun, bebas kemanapun, tidak mengikat dan hidup nyaman.

A: Kemerdekaan itu Hanya Seremoni Upacara yang diiringi oleh Karnaval dan Panjat Pinang.

Z: bukankah upacara itu salah satu bentuk syukur dan mengenang kemerdekaan.

A: Iya, Tapi Kemerdekaan itu dihormati hanya 17 Agustus saja. Selebihnya mereka berkhianat terhadap negara.

Z: Terus !

A: Kemerdekaan seperti Karnaval, anak-anak memakai pakaian bagus dengan berbagai profesi kebanggaan, kenyataannya itu hanya pakaian sewa dan sementara. Begitulah rakyatnya dari berbagai profesi dan pekerjaan.

Z: Saya belum mengerti juga.

A: Hidup merdeka itu Seperti Panjat Pinang, Udah pohonnya lurus dan licin, dioles lagi sama oli. Sementara peserta harus manjat pinang itu untuk mendapatkan hadiahnya. Bahkan mereka berkorban dalam satu kelompok untuk meraih hadiah yang tidak seberapa. Begitu sulitnya Prekoniman rakyat sampai diperbudak seperti itu.

Z: Setidaknya kita lebih baik dari sebelumnya, bisa bebas berpendidikan, bebas berbicara, bebas bekerja.

A: Itu hanya ilustrasi semata, Belanda saja menyekolahkan rakyat2 kita sampai ke luar negeri, Gartis. Sementara kita hari ini harus membayar sekolah yang sangat mahal di tengah-tengah merdeka.

Z: Bukankah sejak merdeka banyak beasiswa.

A: Berapa banyak dapat beasiswa. Setangah, seperempat, sepersepuluh, atau hanya 1 persen dari jumlah orang yang sekolah. Di zaman kemerdekaan ini seharusnya 100% pendidikan anak ditanggung oleh negara. 

Z: Mana mungkin sanggup membiaya semua.

A: Berarti Kita belum merdeka.

Z: Jadi seperti apa Kemerdekaan itu ?

A: Hhhhmmm Merdekakann Dirimu.

Z: Apa ? eeeeee........ Merdeka


Selesai

Comments

  1. Keren, cara memahami kemerdekaan dengan ilustrasi cerita yang menarik. Ngomong ngiming Negera kita belum merdeka ya Pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemerdekaan tergantung pandangan kita masing2

      Delete
  2. Kesimpulan nya....belum merdeka ...he..he..apakah kemerdekaan ini pemberian? UPS..maaf pak...versi saya sendiri...🤭🙏

    ReplyDelete
  3. Susah menemukan definisi merdeka ditengah aturan yang mengikat😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata merdeka itu tidak semudah dibayangkan

      Delete
  4. Merdeka menurut pemikiran kita masing-masing he...he..

    Baru muncul lagi nih?? Kemana aja? Apa kabarnya??

    ReplyDelete
  5. Sebuah dialog yang banyak mewakili suasana hati rakyat. Apa sebenarnya merdeka itu? Masing-masing punya persepsi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap orang memiliki kemerdekaan namun aturan kemerdekaan juga dari negara

      Delete
  6. Sajian tulisan gaya dialog yang unik

    ReplyDelete
  7. Pokok nya kita.juga merdeka menulis.... hehe he

    ReplyDelete
  8. Perdebatan hati. Saya juga sering mikir gitu. Jangan2 kita blm merdeka. Hehehe

    ReplyDelete
  9. Nah, ini, langsung menusuk, bahwa kemerdekaan itu memang masih banyak yang teoritis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memaknai kemerdekaan harus terhadap diri dan orang lain

      Delete
  10. Setiap orang bebas berpendapat dan berekspresi dengan pendapatnya sendiri, namun perlu dibarengi dengan banyak belajar dan berliterasi.

    ReplyDelete

Post a Comment

RPP/PERANGKAT