Surat Pengganti Rindu


Surat Pengganti Rindu

Karya: Win Ansar

Ini surat ku kirim lewat bait berdoa
pengganti rindu dalam hari-harimu
bukan daku tak sempat menghadap bunda
tapi tugas tak mengizinkan ke sana
masih teringat saat bersama keluarga
kini berseru antara dua kota.

Bunda
hari esok jadi cerah dapat merebut
matahari meletakkan di ubun-ubun.
rindu gigilkan subuh
awan masih berselimut kabut di Kepies
masih teringat saat terbit dari barat Permata
itulah kenangan dalam goresan kota kecil untuk bunda
rindu tak tertata.

Ku sempatkan membayangkan senyum mu saat berdoa
“Ya Allah lindungilah anakku.
berilah kekuatan dan kesehatan kepadanya. Amin”

Sebenarnya tak pernah jauh.
dalam qalbu selalu ada
sampai tetesan tak henti membasahi surat.
maafkan anakmu.


Banda Aceh, 2014


Puisi ini pernah dimuat dalam buku “Antologi Puisi Goresan Indah Kasih Sayang Bunda”, Penerbit Oksana, 2014. Dan Sudah diterbitkan kembali di Lintasgayo.co (2017 dan 2020) yang kurasi ulang oleh Redaktur Budaya Salman Yoga.

Ansar Salihin, Penyair muda asal Bener Meriah-Aceh, Alumni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Penggiat seni di Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang Sumatera Barat. Sejumlah karyanya termuat dalam sejumlah buku bungarampai terbitan sejumlah kota, dalam dan luar negeri. Sekarang menetap di Aceh sebagai tenaga pengajar di salahsatu MTsN di Aceh.


Comments

  1. Wuih, keren, mas, salam kenal ya! Sang pujangga muda ini. 😊

    ReplyDelete
  2. Mantap pak. Bisa belajar nulis puisi di sini. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga
      Mari saling berbagi dan belajar di blog

      Delete
  3. Asyik puitis pilihan kuatnya pas. Sukses ya dek🙏 maaf terlihat msi sangat muda👋

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih buk sudah mampir di blog kami.

      Delete
  4. Maaf pilihan katanya pas maksudnya

    ReplyDelete
  5. Saran, kalau ada kata ku, penulisan harus disambung. Contoh kukirim

    ReplyDelete
  6. Puisinya sudah agus.. Puitis. Pujangga nih yee. Semangat

    ReplyDelete
  7. jadi ikut merindu ibu saya..
    sayang hanya bisa bersua dalam doa karena Bundaku kini berbeda dunia


    ReplyDelete
  8. Keren dan mantap puisinya Pak Anwar.... Salam kenal

    ReplyDelete
  9. Andai aku bundamu, terharu sangat..

    ReplyDelete
  10. Suka sama pilihan katanya. Lembut menyentuh.

    ReplyDelete
  11. Diksinya menghanyutkan.
    Keren Pak..

    ReplyDelete
  12. Puisinya bikin rindu... rindu emak..

    ReplyDelete

Post a Comment

RPP/PERANGKAT